Assalamualaikum wr wb
Hai teman-teman .. kembali lagi bersama saya di blog terkeren dan teredukasi jaman now..
Kali ini, aku akan membagi tip nih buat temen-temen bagaimana sih cara kalian untuk belajar lebih ikhlas. Sebelum itu, apakah anda pernah merasa kesel akan sesuatu, seseorang atau suatu keadaan? Sebagian besar dari Anda pasti bilang Ya, pernah.. Bagaimana Anda melepaskan kekesalan itu? Ngomel-ngomel, nonjok orang, nendang kursi, atau Cuma bisa ngedumel? Jika anda memilih satu di antara pilihan tadi, Anda termasuk dalam orang-orang yang merugi.
Ngomel-ngomel–> yang ada nanti Anda diomelin balik, atau kalo ngomel-ngomel sendiri, pasti orang-orang mengira Anda gila.
Nonjok orang –> hati-hati bung, Anda akan ditonjok balik dengan lebih KUENCENG..! Ahhhg
Nendang Kursi –> Wah, Anda pasti akan kalah sama kursi, apalagi kalo kursinya berkaki empat, ingat, Anda cuma 2 kakinya.
Ngedumel apalagi sampai monyong-monyong, yang ada Anda tambah kesel dan hati-hati kalo sampe monyong, bisa-bisa Anda terkena kram otot mulut dan wajah.
Nah, lebih baik Anda cara yang satu ini :
1. Feel it. Kenali rasa yang membuat Anda kesal, jengkel, atau apapun itu. Jika ada sensasi bentuk kekesalan dalam tubuh Anda temukan itu, tempatnya bisa di dada, di tangan, atau di kepala. Kalau memungkinkan gambarkan bentuknya, perkuat lagi rasanya. Bisa 10 x lipat, 20 x atau 100 x. Setelah bisa meningkatkan rasa itu, sekarang coba Anda turunkan intensitasnya. Semakin rendah dan sangat rendah. Bisa?
2. Accept it. Setelah Anda terampil merasakan, memahami rasa itu, dan bahkan bisa mengendalikan, sekarang mari kita belajar untuk menerima rasa itu. Kekesalan, rasa marah, ingatan akan seseorang, atau bahkan perasaan kekurangan terhadap diri, bukan untuk di lawan, ditolak atau dihancurkan. Terima semua itu sebagai bagian diri kita (self acceptance), bagian dari episode kehidupan kita. Karena semakin Anda menolaknya, semakin kuat rasa marah atau kesal yang ada pada diri Anda, tetapi semakin Anda terima apapun itu, tubuh, pikiran dan perasaan Anda semakin lega, plong dan tanpa beban. Anda bisa mengatakan ini “Saya bertanggung jawab dan menerima diri saya sepenuhnya"
3.Re-frame it. Ini salah satu langkah penting dalam belajar mengikhlaskan. Tentunya Anda sepakat dengan saya, bahwa setiap kejadian yang kita alami pasti tersimpan hikmah dan pelajaran besar yang bisa kita peroleh. Karena Anda juga pasti setuju bahwa selalu ada niat baik dalam setiap perilaku.
Contoh menggunakan Re-frame it adalah saat Anda menghadapi masalah, Anda bisa mengatakan begini “Tuhan memberikan saya masalah, itu artinya bahwa Tuhan percaya bahwa saya bisa mengatasi masalah saya” atau “Masalah saya belum seberapa, masih banyak orang yang lebih kurang beruntung dari saya…, so syukuri aja apa yang ada….”, atau yang ini “Dia meninggalkanku begitu saja, mungkin memang dia bukan yang terbaik bagi saya, dan Allah pasti akan memberikan ganti yang lebih baik”
Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainya yang sudah pernah Anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang banyak pelajaran berharga yang kita lewatkan dari depan diri kita, hanya karena gengsi dan egoism kita yang terlalu besar. Anda dapat memilih kapan pun untuk menerapakan langkah singkat di atas.
Yang perlu Anda yakinkan adalah Anda sudah diberikan Allah semua sumber daya yang luar biasa, tinggal Anda manfaatkan atau tidak sumber-sumber itu
Nendang Kursi –> Wah, Anda pasti akan kalah sama kursi, apalagi kalo kursinya berkaki empat, ingat, Anda cuma 2 kakinya.
Ngedumel apalagi sampai monyong-monyong, yang ada Anda tambah kesel dan hati-hati kalo sampe monyong, bisa-bisa Anda terkena kram otot mulut dan wajah.
Nah, lebih baik Anda cara yang satu ini :
1. Feel it. Kenali rasa yang membuat Anda kesal, jengkel, atau apapun itu. Jika ada sensasi bentuk kekesalan dalam tubuh Anda temukan itu, tempatnya bisa di dada, di tangan, atau di kepala. Kalau memungkinkan gambarkan bentuknya, perkuat lagi rasanya. Bisa 10 x lipat, 20 x atau 100 x. Setelah bisa meningkatkan rasa itu, sekarang coba Anda turunkan intensitasnya. Semakin rendah dan sangat rendah. Bisa?
2. Accept it. Setelah Anda terampil merasakan, memahami rasa itu, dan bahkan bisa mengendalikan, sekarang mari kita belajar untuk menerima rasa itu. Kekesalan, rasa marah, ingatan akan seseorang, atau bahkan perasaan kekurangan terhadap diri, bukan untuk di lawan, ditolak atau dihancurkan. Terima semua itu sebagai bagian diri kita (self acceptance), bagian dari episode kehidupan kita. Karena semakin Anda menolaknya, semakin kuat rasa marah atau kesal yang ada pada diri Anda, tetapi semakin Anda terima apapun itu, tubuh, pikiran dan perasaan Anda semakin lega, plong dan tanpa beban. Anda bisa mengatakan ini “Saya bertanggung jawab dan menerima diri saya sepenuhnya"
3.Re-frame it. Ini salah satu langkah penting dalam belajar mengikhlaskan. Tentunya Anda sepakat dengan saya, bahwa setiap kejadian yang kita alami pasti tersimpan hikmah dan pelajaran besar yang bisa kita peroleh. Karena Anda juga pasti setuju bahwa selalu ada niat baik dalam setiap perilaku.
Contoh menggunakan Re-frame it adalah saat Anda menghadapi masalah, Anda bisa mengatakan begini “Tuhan memberikan saya masalah, itu artinya bahwa Tuhan percaya bahwa saya bisa mengatasi masalah saya” atau “Masalah saya belum seberapa, masih banyak orang yang lebih kurang beruntung dari saya…, so syukuri aja apa yang ada….”, atau yang ini “Dia meninggalkanku begitu saja, mungkin memang dia bukan yang terbaik bagi saya, dan Allah pasti akan memberikan ganti yang lebih baik”
Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainya yang sudah pernah Anda dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang banyak pelajaran berharga yang kita lewatkan dari depan diri kita, hanya karena gengsi dan egoism kita yang terlalu besar. Anda dapat memilih kapan pun untuk menerapakan langkah singkat di atas.
Yang perlu Anda yakinkan adalah Anda sudah diberikan Allah semua sumber daya yang luar biasa, tinggal Anda manfaatkan atau tidak sumber-sumber itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar