Manfaat Platform
Digital di Era Revolusi Industri 4.0
Lima bulan lalu acara Musyawarah
Nasional IX Masyarakat Telematika Indonesia 2018 digelar di Jakarta. Pada
kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution
turut hadir untuk memberikan pandangannya soal revolusi industri yang dipengaruhi
dunia digital. Bagi Darmin, tidak ada zona aman pada revolusi ini, karena
kondisi dunia teknologi cepat berubah, seperti yang saat ini terjadi pada
dinamika revolusi industri 4.0.
Seperti yang kita tahu bahwa saat
ini kita tengah berada di era revolusi industri ke-4, di mana era ini diwarnai
oleh kecerdasan buatan, era super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano,
mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan
eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap ekonomi, industri,
pemerintahan dan politik. Dalam pidatonya, Darmin menjabarkan, di satu sisi
digital membawa manfaat dan membuka peluang luas bagi suatu negara untuk
melakukan lompatan besar, tapi di sisi lain ada juga tantangannya.
Berikut ini 3 manfaat platform digital di era revolusi
industri 4.0 :
1.Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru
tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk merancang strategi lewat
platform digital. Di Indonesia, inovasi digital yang terjadi tidak hanya di
dunia ritel, tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di
dunia hukum. Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul
persaingan sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah
bagi masyarakat.
2. Inklusivitas
Lewat platform digital, segala
macam layanan dapat dengan mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah.
Hasilnya, terjadi inklusivitas yang menguntungkan orang-orang yang bertempat
tinggal jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan
digital.
3. Efisiensi
Tentu dengan berkembangnya inovasi
platform digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun
pemasaran. Hal ini tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk
mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital.
Di balik manfaat, tentu ada pula tantangan yang akan
dihadapi. Berikut ini adalah tantangan platform digital di era revolusi
industri ke-4:
- Masalah Kendali
Ekonomi digital yang mengendalikan
masyarakat pastinya memengaruhi perilaku publik yang tadinya masyarakat belanja
ke toko ritel, saat ini mulai beralih ke belanja online. Aspek sosial dan
kultural seperti ini juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak seperti
pemerintah maupun masyarakat agar toko ritel tidak banyak yang berguguran satu
persatu.
- Ketidaksetaraan
Di antara semua hal positif,
kehilangan pekerjaan karena digantikan robot atau semua pekerjaan saat ini bisa
dikerjakan oleh sebuah sistem adalah momok yang paling mengerikan. Otomatisasi
yang disebabkan revolusi digital perlu disikapi dengan serius agar masyarakat
dapat menyiapkan skill untuk ke depannya sehingga angka pengangguran di
Indonesia bisa ditekan.
- Kompetisi
Kompetisi yang tidak sehat patut
diwaspadai. Contoh, bila ada satu platform yang melakukan monopoli,
dikhawatirkan akan tidak adanya check and balance. Bila satu platform terlalu
mendominasi, maka pengguna tidak dapat melakukan pilihan layanan yang paling
cocok untuk mereka. Sebagai tambahan, guna menghadapi revolusi industry 4.0,
sektor industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek
teknologi. Sebab penguasaan teknologi menjadi kunci utama untuk menentukan daya
saing Indonesia di era industry 4.0.
Dan dalam menghadapi industry 4.0
ini, Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya.
Sebab jika tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal
dari negara-negara lainya. Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan daya
saing di sektor (industri) prioritas, kita bukan saja tidak akan mampu mencapai
aspirasi, namun akan digilas oleh negara negara lain yang lebih siap di pasar
global maupun domestik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar