Hell Yeah Pointer 9

Sabtu, 18 Mei 2019

Manfaat Platform Digital di Era Revolusi Industri 4.0

Manfaat Platform Digital di Era Revolusi Industri 4.0

Hasil gambar untuk industri 4.0

Lima bulan lalu acara Musyawarah Nasional IX Masyarakat Telematika Indonesia 2018 digelar di Jakarta. Pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution turut hadir untuk memberikan pandangannya soal revolusi industri yang dipengaruhi dunia digital. Bagi Darmin, tidak ada zona aman pada revolusi ini, karena kondisi dunia teknologi cepat berubah, seperti yang saat ini terjadi pada dinamika revolusi industri 4.0.
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini kita tengah berada di era revolusi industri ke-4, di mana era ini diwarnai oleh kecerdasan buatan, era super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap ekonomi, industri, pemerintahan dan politik. Dalam pidatonya, Darmin menjabarkan, di satu sisi digital membawa manfaat dan membuka peluang luas bagi suatu negara untuk melakukan lompatan besar, tapi di sisi lain ada juga tantangannya.
Berikut ini 3 manfaat platform digital di era revolusi industri 4.0 :

1.Inovasi
Munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para inovator untuk merancang strategi lewat platform digital. Di Indonesia, inovasi digital yang terjadi tidak hanya di dunia ritel, tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di dunia hukum. Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul persaingan sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
2. Inklusivitas
Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi inklusivitas yang menguntungkan orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan digital.
3. Efisiensi
Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan ada efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini tentunya memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital.
Di balik manfaat, tentu ada pula tantangan yang akan dihadapi. Berikut ini adalah tantangan platform digital di era revolusi industri ke-4:
  • Masalah Kendali

Ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat pastinya memengaruhi perilaku publik yang tadinya masyarakat belanja ke toko ritel, saat ini mulai beralih ke belanja online. Aspek sosial dan kultural seperti ini juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak seperti pemerintah maupun masyarakat agar toko ritel tidak banyak yang berguguran satu persatu.
  • Ketidaksetaraan

Di antara semua hal positif, kehilangan pekerjaan karena digantikan robot atau semua pekerjaan saat ini bisa dikerjakan oleh sebuah sistem adalah momok yang paling mengerikan. Otomatisasi yang disebabkan revolusi digital perlu disikapi dengan serius agar masyarakat dapat menyiapkan skill untuk ke depannya sehingga angka pengangguran di Indonesia bisa ditekan.
  • Kompetisi

Kompetisi yang tidak sehat patut diwaspadai. Contoh, bila ada satu platform yang melakukan monopoli, dikhawatirkan akan tidak adanya check and balance. Bila satu platform terlalu mendominasi, maka pengguna tidak dapat melakukan pilihan layanan yang paling cocok untuk mereka. Sebagai tambahan, guna menghadapi revolusi industry 4.0, sektor industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek teknologi. Sebab penguasaan teknologi menjadi kunci utama untuk menentukan daya saing Indonesia di era industry 4.0.

Dan dalam menghadapi industry 4.0 ini, Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sebab jika tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal dari negara-negara lainya. Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan daya saing di sektor (industri) prioritas, kita bukan saja tidak akan mampu mencapai aspirasi, namun akan digilas oleh negara negara lain yang lebih siap di pasar global maupun domestik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar